refusersolidarity – Lag BaOmer pula tertinggal BOmer, merupakan agama Yahudi libur dirayakan pada hari ke- 33 dari Penghitungan Omer, yang terjalin pada hari ke- 18 dari bulan Yahudi dari Iyar. Bagi tradisi kabbalistik, hari ini men catat hillula( perayaan, ditafsirkan oleh sebagian orang sebagai peringatan kematian) Rabbi Shimon kafe Yochai,” the Rashbi”, seseorang bijak Mishnaic serta murid penting Rabbi Akiva di era ke- 2, serta hari itu. di mana beliau mengatakan rahasia terdalam kabbalah dalam wujud Zohar( Kitab Kemegahan, dengan cara harfiah berarti pancaran), teks tengara mistisisme Yahudi. Asosiasi ini sudah melahirkan sebagian kebiasaan serta praktik populer di Lag BaOmer, tercantum menyalakan api unggun, kunjungan ke makam Rabbi Shimon Bar Yochai. di kota Meron, Israel utara, serta bermacam adat istiadat di makam itu sendiri. Tetapi, keterkaitan Lag BaOmer dengan kematian Rabbi Shimon bar Yochai bisa jadi didasarkan pada kesalahan printer.
Tragedi Festival keagamaan Lag B’Omer Di Israel – Tradisi lain yang menghasilkan Lag BaOmer sebagai hari perayaan Yahudi mengenalinya sebagai hari di mana wabah yang membunuh 24. 000 murid Rabbi Akiva selesai, serta buat alasan ini periode berkabung Sefirat HaOmer berakhir pada Lag BaOmer buat sebagian orang percaya. Sebagian orang Yahudi mengatakan liburan ini Lag La Omer, yang berarti” ke- 33[hari] dari Omer”, sebagai lawan Lag Ba Omer,” 33[hari] di Omer”. Lag Ba Omer merupakan metode penghitungan tradisional oleh sebagian Ashkenazi serta Yahudi Hasid; Lag La Omer merupakan hitungan yang dipakai oleh Yahudi Sephardi. Lag La Omer pula ialah nama yang dipakai oleh Yosef Karo, yang merupakan seorang Sepharadi, dalam Shulchan Aruch- nya. Lubavitcher Rebbe, Rabbi Menachem Mendel Schneerson, menulis dalam Likkutei Sichos kalau alasan yang lebih dalam buat sebutan Lag Ba Omer merupakan kalau kata Yahudi Lag BaOmer, mempunyai gematria yang serupa dengan Moshe. Ia menulis bahwa Rabbi Shimon bar Yochai, yang yahrzeitnya secara tradisional dipatuhi pada hari ini, dengan cara mistik merupakan percikan jiwa Musa.
Tragedi Festival keagamaan Lag B’Omer Di Israel
– Kronologi Puluhan Warga Israel Tewas Terinjak-injak
Kejadian kemanusiaan terjadi dalam festival keagamaan Lag BOmer di kaki Gunung Meron, Israel pada Jumat 29 April 2021. Sebanyak 44 orang Yahudi dikabarkan tewas mengenaskan, sedangkan ratusan orang yang lain luka- luka. Bagi penjelasan seorang saksi mata, para korban itu dikabarkan terinjak-injak. Ialah setelah salah satu tribun yang dipakai rubuh, sehabis banyak orang berdesakan di atasnya. Menimbulkan sebesar 44 orang tewas serta lebih dari 150 terluka saat memperingati pergelaran keimanan Lag BOmer di kaki Gunung Meron. Festival Lag BOmer ini didaulat jadi kegiatan kerumunan terbanyak di Israel semenjak pandemi Covid-19 merebak di negara itu. Dikutip Times of Israel, layanan darurat Magen David Adom berkata 38 orang tewas langsung di posisi peristiwa.
Medis menjaga puluhan orang, tercantum diantaranya 18 dengan kondisi serius, 2 luka berat, serta 80 orang luka ringan. Semua yang terluka telah dievakuasi ke rumah sakit. Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kalau total korban tewas merupakan 44 orang. Radio Angkatan Darat memberi tahu kalau anak- anak tercantum di antara yang tewas serta terluka. Insiden itu jadi salah satu kejadian terburuk dalam sejarah damai di Israel, membandingi jumlah korban tewas dampak kebakaran hutan Gunung Karmel tahun 2010. Magen David Adom berkata kejadian itu diakibatkan sebab banyaknya orang yang ikut alhasil terjadi kerumunan yang saling berhimpitan. Informasi dini berkata tribun konser runtuh, tetapi pihak MDA berkata kejadian itu dilatari peserta yang saling berdesakan.
Baca Juga : Beberapa Orang Lebanon menyambut persatuan dan bantuan Israel
Laporan awal berkata tribun konser runtuh, tetapi pihak MDA berkata kejadian itu dilatari peserta yang saling berdesakan. Pejabat polisi berkata belasan peserta festival itu terpeleset jatuh ke bawah saat berjalan di jalanan yang licin, alhasil banyak orang di atasnya ikut terjatuh.” Itu terjadi dalam sepersekian detik, banyak orang jatuh, memijak- memijak satu serupa lain. Itu musibah,” tutur seseorang saksi mata pada Haaretz. Juru bicara MDA Zaki Heller berkata kalau belasan orang terjebak saat kejadian terjadi.” Tim penyelamat dipanggil ke salah satu konser di dekat makam Bar Yochai, di mana terjadi musibah mengerikan di dekat suatu bangunan. Terdapat lusinan orang yang terjebak di stand terdekat serta memerlukan waktu buat memindahkan mereka,” kata juru bicara MDA Zaki Heller.
Gambar- gambar yang beredar membuktikan jenazah ditutupi selimut serta lusinan ambulans melaksanakan bantuan pertama. Film sebelum konferensi menunjukkan ribuan orang menari di festival dan melewati tribun untuk menikmati musik. Sekitar 100.000 orang diperkirakan menghadiri acara tersebut pada Kamis malam. Polisi menutup acara itu serta mengevakuasi semua peserta. Penghalang jalan terbuat buat mencegah orang tiba di tempat peristiwa. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai” bencana besar” serta berkata ia berdoa buat korban jiwa.
Baca Juga : Pemerintah Sri Lanka Percaya Bahwa Kremasi Lebih Aman Daripada Penguburan
Per berita ini ditulis, proses evakuasi serta pencarian penyebab musibah masih berlanjut. Posisi peristiwa apalagi ditutup buat publik untuk mempermudah aktivitas yang berlangsung. Di saat bersamaan, para pekerja medis mendirikan rumah sakit sementara sebab banyaknya masyarakat yang membutuhkan pertolongan pertama. Bagi laporan Reuters, kurang lebih terdapat 103 orang yang hadapi luka- luka. Para partisipan keramaian yang aman pula belum seluruhnya meninggalkan posisi peristiwa. Times of Israel memberi tahu, masih banyak dari mereka terjebak di pusara Galilea sebab padatnya kemudian rute keluar. Terdapat pula yang masih berkeliaran di posisi buat mencari kerabat, sahabat, ataupun anak- anak mereka yang hilang.
Sebagai catatan, hari keimanan Lag BOmer merupakan keramaian yang diselenggarakan oleh golongan ortodoks Yahudi. Kegiatan itu diselenggarakan masing- masing tahun di Gunung Heron buat mengenang pendeta dari era kedua bernama Rabbi Shimon Bar Yochai. Ada pula Lag BOmer biasanya dirayakan dengan festival obor, berkah bersama, konser musik, serta pesta tarian. Tahun lau, pergelaran itu sempat dilarang Pemerintah Israel sebab suasana pandemi COVID- 19. Tetapi, sebab pandemi membaik seiring dengan suksesnya kampanye vaksinasi, perayaan kembali diselenggarakan dengan catatan protokol kesehatan dipatuhi. Bersumber pada fakta foto serta video yang beredar, protokol tidak dipatuhi.